danau-paisupok-keindahan-alam-yang-tersembunyi
Danau Paisupok, Palu | Foto Imran Rosadi
Destination
Danau Paisupok, Keindahan Alam yang Tersembunyi
By IMRAN ROSADI*
Wed, 16 Apr 2025
Sulawesi Tengah terkenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia dengan potensi destinasi wisatanya yang memukau. Mulai dari ribuan batu megalit yang tersebar di tiga lembah utama kawasan Taman Nasional Lore Lindu, kehidupan laut di Taman Nasional Kepulauan Togean, pantai dan gunung yang siap dijelajah serta keindahan air terjun dan danaunya.


Danau sebening kaca yang dijuluki salah satu danau terjernih didunia yang kian populer di Sulawesi Tengah adalah Danau Paisupok. Terletak di Desa Lukpanenteng, Kecamatan Bulagi Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, danau ini adalah permata tersembunyi dan menawarkan keindahan alam yang belum banyak terjamah.

Danau Paisupok berasal dari kata “Paisu” yang berarti Air dan “Pok” yang berarti hitam. Disebut demikian, karena sebelum menjadi destinasi wisata. Tempat ini masih tertutup pohon rimbun dan bila dilihat seakan berwarna hitam. Kedalam danau sekitar 5-12 meter.

Daya tarik utama Danau Paisupok adalah kejernihan airnya yang luar biasa. Airnya begitu bening sehingga dasar danau terlihat jelas dari permukaan. Menampilkan pemandangan bebatuan, pohon ranting tumbang dan ikan kecil yang begitu jelas terlihat dari permukaan danau. Warna airnya yang biru kehijauan memberikan kesan menyegarkan dan memesona bagi siapa saja yang memandangnya.

BACA JUGA : Menapaki Kebudayaan Megalith di Taman Nasional Lore Lindu

Meski dekat dari pemukiman warga, keheningan dan kesejukan sekitar danau tetap menciptakan atmosfer damai, cocok bagi mereka yang ingin melepaskan diri dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan. Danau ini juga dikelilingi oleh kebun kelapa, hutan tropis dan perbukitan. 

Berenang di airnya yang jernih dan segar menjadi pilihan utama bagi banyak wisatawan di Danau Paisupok. Aktifitas menarik lainnya seperti menyewa perahu untuk berkeliling danau, spot-spot fotografi dengan latar belakang danau dan alam yang menarik. Trdapat beberapa fasilitas seperti kamar ganti, toilet, warung, gazebo dan mushollah disekitar danau yang dikelolah oleh warga sekitar.


Akses Menuju Danau Paisupok

Pertengahan Maret lalu, Saya kembali mengunjungi danau ini bersama tim untuk melakukan projek fotografi salah satu brand satelit data produk USA.

Terletak di kawasan yang cukup terpencil, akses menuju Danau Paisupok tidaklah terlalu sulit. Ada beberapa pilihan bagi wisatawan yang ingin berkunjung kesini. Dari Luwuk Ibukota Kabupaten Banggai, perjalanan bisa menggunakan kapal cepat dengan paket one day trip berangkat pagi hari sekitar dua jam perjalanan langsung ke Danau Paisupok, Paisu Batango dan Pantai Poganda kemudian kembali ko Luwuk. 

Pilihan berikutnya, wisatawan menggunakan kapal penumpang di Pelabuhan Rakyat Luwuk yang berangkat setiap hari menuju pelabuhan Leme-Leme dan menyewa kendaraan menuju Paisupok sekitar 40-50 menit. Atau Kapal dari Luwuk ke Salakan, ibu kota Kabupaten Banggai Kepulauan, dilanjut perjalanan menuju Desa Lukpanenteng yang memakan waktu sekitar 2,5 jam dengan kendaraan darat. Setibanya di desa, pengunjung tinggal berjalan kaki melewati jalan setapak sekitar 200 meter untuk sampai ke danau. Untuk mencapai Luwuk maskapai Batik Air terbang tiap dari Jakarta sedanghkan maskapai Wi Air terbang dari Makassar - Luwuk tiap hari..

Danau Paisupok menawarkan keindahan alam yang luar biasa, kini mulai ramai dikunjungi wisatawan domestik dan internasional. Banyak content creator, fotografer, artis yang penasaran datang berkunjung ke danau ini. Dengan promosi dan pengelolaan yang tepat, Danau Paisupok memiliki potensi untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Sulawesi Tengah dan di Indonesia. 

Danau Paisupok adalah satu dari sekian banyak kekayaan alam Indonesia. Keindahan danau ini memanjakan mata dan luarbiasa. Bagi wisatawan yang mencari destinasi wisata alam dengan pengalaman seru dan jauh dari hiruk pikuk kota, Danau Paisupok layak untuk dikunjungi.(*)

Artikel ini terbit juga inFlight Magazine : LIONAIRGROUP Edisi April - Mei 2025


* IMRAN ROSADI : Fotografer kelahiran Wajo, Sulawesi Selatan yang kini berdomisili di Kota Palu, mengenal fotografi sejak kuliah Ilmu Komunikasi di Universitas Tadulako, Palu. Serius menggeluti foto perjalanan setelah resign dari bank tahun 2015. Kini aktif sebagai Ketua di Komunitas Foto Instanusantara Palu dan menjadi contributor di beberapa inflight magazine.
______________________________





Share

Popular News

More Latest News